7 SUMBER DANA PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH





Duit… duit.. kesini dong aku butuh duit…

Kutipan lirik lagu yang dipopulerkan oleh Alam di atas mungkin menggambarkan keinginan para pemangku beberapa instansi dan khususnya bagi yang sedang mengembangkan perpustakaan. Ya kann,,?

Semua butuh duit dong, iya dong,, masa enggak sih. Kalau mau berkembang pesat ya butuh dukungan financial… Walaupun memang ada cara lain untuk berkembang tanpa duit, nanti penulis akan jelaskan caranya..

Bagi pengelola perpustakaan pasti mengalami kebingungan mendapatkan dana untuk melengkapi sarana perpustakaan dan menambah koleksinya. Pertanyannya; Dari manakah dana untuk perpustakaan sekolah?

Mungkinkah turun dari langit? Ya mungkin saja, tapi melalui proses yang ajaib.
Apakah dari dalam buku-buku? Bisa jadi, kalau Anda tahu caranya..
Apakah dari kantong pengelola perpustakaan itu sendiri? Ya boleh jadi begitu
Ataukah dananya dari pemerintah? Hmm… Silahkan baca kalimat berikutnya ….
Yap, kita mulai pembahasan sumber dana untuk perputakaan sekolah satu per satu ya. Cekidot;

  1. RAPBS

RAPBS (Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah), Setiap sekolah wajib memiliki RAPBS untuk kepentingan satu tahun ke depan. Tanpa RAPBS maka sistem di sekolah akan berantakan. RAPBS merupakan gambaran rencana sekolah untuk mencapai visi dan misi demi menjadi sekolah yang berkualitas.

Dari mana sekolah mendapatan dana? Bisa dari SPP (Sumbangan Pembinaan Pendidikan, Masyarakat,  Dana Bos, atau dari kegiatan kewirausahaan sekolah.

Dalam pembuatan RAPBS, pihak sekolah harus mendengarkan masukan dari seluruh pihak yang berpartisipasi mengelola fasilitas sekolah, mulai dari petugas sarana prasarana, kebersihan, laboratorium, UKS, dan pastinya pengelola perpustakaan.

Sebelumnya, Seorang pengelola perpustakaan seyogyanya membuat proposal mengenai anggaran dana yang ia butuhkan untuk mengembangkan perpustakaannya. Silahkan baca proposal pengembangkan perpustakaan di artikel ini.

  1. BOS
BOS (Bantuan Operasional sekolah)  Adalah   suntikan dana dari pemerintah kepada sekolah untuk menunjang pembiayaan operasional sekolah. Dana bos tidak diperuntukkan untuk kepentingan individu, tetapi untuk kepentingkan instansi sekolah.

Alokasi dana bosa untuk perpustakaan termuat dalam Jukdis BOS Tahun 2020. Berbeda dengan Jukdis BOS tahun-tahun sebelumnya, dimana dana bos untuk pengembangan perpus sebesar 20%, maka untuk tahun ini dana bos untuk perpus sebesar ,, jeng jeng jeng… Tidak terhingga cuyy,, Silahkan di cek JUKDIS BOS Tahun 2020 ya…

  1. RABBY
Jika sekolah anda adalah sekolah swasta, maka dana RAPBY bisa jadi sumber dana perpustakaan. Namun, tentunya harus melalui rapat pimpinan dan persetujuan ketua yayasan. Besaran dana untuk perpustakaan termuat dalam pengadaan sarana prasarana dan media belajar.

  1. Adsense
What? Dana perpus dari adsense? Kok bisa? Gimana caranya? Nah ini dia, penulis mengajak teman-teman yang bekerja dibidang perpustakaan dan yang bergerak dibidang literasi untuk menulis. Bahkan penulis berharap syarat wajib menjadi pustakawan adalah punya karya tulis.

Kegiatan menulis bagi pustakawan adalah hal yang mutlak. Inilah yang membedakan pustakawan dengan pekerja/pegawai lain. Pustakawan itu mulia karena berilmu dan memiliki banyak informasi untuk ditulis dan disebarkan.

Jika tulisan anda banyak dan dibaca orang sekaligus bisa memberi solusi, maka anda bisa mendaftarkanya ke adsense dan siap-siaplah mendapatkan dana yang sangat banyak.


  1. Website





Menulislah dan sebarkan tulisan anda di media massa dan media sosial. Buatlah website dan publikasikan di website perpustakaan atau website pribadi (Blog). Tulisan-tulisan anda akan dibaca oleh murid, guru, pimpinan, dan masyarakat luas tentunya.


Jangan lupa ajak (paksa) murid dan guru yang ada di sekolah untuk berkarya dan publish di website yang anda buat.


Hampir sama dengan poin sebelumnya website tersebut bisa anda daftarkan ke adsense dan anda dapat dana. Atau anda bisa membuat space iklan bagi pihak manapun yang ingin beriklan di website anda. Tapi ingat, website anda adalah website literasi, jangan sekali-kali menerima iklan judi hehehe



  1. Royalti Buku
Yap, harusnya poin ini gue taruh di poin pertama karena petugas perpustakaan wajib aktif menulis. Dan untuk bisa menulis si petugas harus rajin baca, ya dong,, masa iya nulis tapi gak suka baca, tulisannya gak bergizi dong, ya nggak?
nih buku penulis

Nah kumpulan tulisan pustakwan tersebut dikumpulkan dan dijadikan buku. Jika buku itu terbit maka pustakawan berhak mendapatkan royalti yang besar. Sebagai gambaran jika harga buku Rp 60.000 dan dicetak sebanyak 1000 eks, maka pustakawan akan mendapatkan dana sebesar 10%x 60.000 x1000= 6.000.000 hanya dan hanya Jika itu penerbit Mayor guys.



  1. Donasi Alumni
Terakhir. Tentunya dari bantuan Alumni. Siswa yang telah lulus harusnya punya rasa memiliki yang kuat. Namun, perasaan memiliki tersebut hanya terbangun k guru-guru disekolah sanggup memberi kenangan manis kepada murid-muridnya.


perpus bw2
Sekolah harus tetap membangun komunikasi yang kuat kepada alumni. Sehingga,  kerja sama dalam pengembangan perpustakaan dapat diwujudkan dengan sumbangan buku atau dana alumni demi meningkatkan literasi adik-adik di sekolahnya.



Semoga bermanfaat, salam literasi dan tetap bahagia teman-teman…

Post a Comment

0 Comments

OPAC (KATALOG BUKU ONLINE)